Istilah galau menjadi marak akhir-akhir ini terutama di berbagai jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook.
Tak hanya itu, iklan-iklan di televisi juga ikut-ikutan mempopulerkan istilah galau tersebut sehingga gaungnya menjadi tersebar ke seluruh anak muda di Indonesia. Namun, galau ternyata memiliki dampak negatif secara psikologis, bahkan terhadap kesehatan fisik seseorang.
Secara garis besar, galau dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana pikiran atau hati seseorang sedang kacau sehingga ia bingung harus melakukan apa. Orang galau akan tampak cemas, murung dan sedih tanpa diketahui sebabnya.
Secara medis, galau ternyata merupakan sebuah gejala dari gangguan yang sedang terjadi di dalam otak, hati atau dalam tubuh manusia. Berikut ini akan dijelaskan tentang bahaya galau bagi kesehatan.
Merasa galau dalam jangka waktu yang lama atau terus-menerus ternyata dapat membahayakan kesehatan otak dan tubuh manusia. Galau memunculkan suatu kondisi emosi negatif yang akan merangsang berbagai dampak negatif terhadap kesehatan tubuh.
Hormon kortisol (hormon stress) yang muncul akibat galau tingkat tinggi akan memiliki efek metabolik terhadap beragam organ dan jaringan tubuh seperti sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), sistem saraf pusat dan sistem reproduksi. Selain itu, keadaan galau atau cemas berlebihan juga akan menghambat kinerja hormon insulin.
Dengan kata lain, galau dapat memicu terjadinya gangguan keseimbangan sistem metabolisme di dalam tubuh. Kondisi ini akan memicu munculnya gejala awal dari berbagai penyakit seperti denyut jantung yang tidak beraturan, sakit perut, insomnia, sakit kepala dan pusing, sakit pinggang karena ginjal yang tidak bekerja optimal, keguguran atau masalah reproduksi, dan masih banyak gangguan kesehatan lainnya.
So, hentikan galaumu. Yuk lebih bersyukur terhadap berbagai nikmat yang kamu miliki, dan nikmati hidupmu!
sumber:
Anti Glaw
EmoticonEmoticon